Skematik lulus cepat atau IPK besar memang sangat identik dengan perkuliahan seorang mahasiswa yang nyaris tanpa masalah dan berjalan baik. Tapi dua syarat tersebut bukan berarti seorang mahasiswa harus jadi kupu-kupu (kuliah-pulang). Coba kita amati berapa banyak teman-teman di sekeliling kita yang melakukan hal tersebut, mereka datang ke kampus lalu masuk ke kelas mengikuti perkuliahan dengan serius (saking seriusnya tidak berkata sedikitpun ketika harus bertanya atau berpendapat), setelah perkuliahan selesai kembali ke kosan/rumah masing-masing, malamnya mereka mengerjakan tugas atau hanya sekedar bersantai ria jika memang tidak ada tugas. Dengan pola seperti itu apakah dia layak berharap memiliki IP besar dan lulus cepat? Jawabannya pasti layak, ya iyalah sudah hak setiap orang untuk memiliki sebuah harapan. Tapi apakah harapan mereka tersebut dapat berbuah kenyataan?
Nah inilah yang harus segera dipahami. Kalau saya melakukan pola seperti itu, dijamin dalam sebulan berat badan saya bertambah 3 kg. Jelas itu terlalu santai dan ringan untuk sebuah harapan yang besar (jangan tersinggung kalau ada yang menjalani pola tersebut). Mahasiswa sebagai ikon intelektual jelas harus memiliki segudang aktivitas untuk menunjang akademik dan masa depannya. “Wah.. pasti yang dimaksud adalah mahasiswa harus berorganisasi nih..” Hmm.. tenang para hadirin, saya tidak mengharuskan Anda berorganisasi, kita kupas satu-satu bagaimana caranya agar Anda memiliki IP besar dan bisa lulus cepat. Pasang sabuk pengaman Anda dan mulai tingkatkan daya rasionalitas, karena mungkin cara yang saya beberkan tidak seperti cara-cara pada umunya.
Mungkin sampai saat ini ada yang berkata dalam hati, “Nih penulis sombong banget ya, sok membeberkan cara mendapat IP besar dan lulus cepat. Memangnya prestasi si penulis seperti apa sih?” Oke..oke.. saya akui saya bukan mahasiswa yang punya IPK besar, IPK sampai dengan semester 4 hanya 3,71. Tapi sampai dengan semester 2 layaknya mahasiswa lain, saya masih dalam tahap adaptasi. Jadi trik-trik yang nanti saya beritahu belum ada yang saya terapkan, kesimpulannya saya baru menerapkannya di semester 3. Nah... di semester 3 inilah saya mendapat sebuah kejutan, dulu saya sempat bermimpi mendapatkan IP 4 dan di semester 3 itulah saya nyaris mendapatkannya. Yah, IP saya memang tidak sampai 4 tepatnya 3,91, tapi yang membuat saya terkejut adalah kenyataan bahwa saya lebih serius mengurusi kuliah di 2 semester sebelumnya dan justru mendapatkan IP besar pada saat tidak harus mengurusi kuliah meski masuk prioritas pada saat itu. Saya yakin Anda mulai bingung, dan bertanya-tanya “Lantas mana trik agar IP-nya besar?” Oke.. saya tadi hanya memberi sebuah gambaran, dan sekarang kita masuk ke cara yang pertama. Siap?
1.Duduk di Depan Saat Kuliah (ilmu yang diserap akan lebih mudah masuk dan dipahami)
2.Jujur, Tidak Pernah Nitip Presensi
3.Rajin Bertanya Saat Kuliah
4.Menjadi Koordinator Mahasiswa
5.Meminta Tugas dan Izin Ketika Tidak Masuk Kuliah
6.Meminta Dosen Diskusi Ketika Kuliah Usai
7.Menjadi Moderator Presentasi Tugas Mata Kuliah
8.Mengajukan Diri Presentasi Makalah Terlebih Dahulu
9.Meminta Izin untuk Mempresentasikan Gagasan Tertentu
Mungkin ada beberapa poin dari tips-tips di atas yang sudah kamu lakukan. Mulai sekarang coba kamu lakukan tips-tips yang belum pernah terlaksana. Kalau kamu dapat melaksanakannya dengan maksimal, Insya Allah masalah IP kamu bisa teratasi. Kalau kamu ingin mengetahui lebih lanjut tentang tips-tips di atas, kamu dapat membacanya di buku “24 Cara Mendongkrak IPK” karya Agus M. Irkham, penerbit Pro-U.
Selamat mencoba! Semoga Bermanfaat
0 comments:
Post a Comment